Gawai atau smartphone kita merupakan benda yang sering kita gunakan dalam beraktivitas, terutama dimasa pandemi, dimana kita dituntut untut bekerja maupun belajar secara daring, hal tersebut sesuai dengan laporan hootsuite pada tahun 2021, ada 345,3 juta (125,6% dari jumlah populasi di Indonesia) gawai yang aktif terkoneksi, dengan 170 juta (61,8% dari jumlah populasi di Indonesia) pengguna media sosial aktif yang mempunyai intensitas pengguna internet mencapai 8 jam 36 menit perhari, hal ini tentu saja membuat gawai menjadi barang yang sering dipegang oleh tangan manusia, gawai yang sering bersentuhan dan disimpan diberbagai permukaan dapat mempunyai kuman atau bakteri penyebab penyakit.
br>
Contoh resiko penyakit yang ditimbulkan oleh gawai yang jarang dibersihkan, menurut studi dari Iranian Journal of Microbiology, gawai yang digunakan sehari-hari memiliki resiko penyakit seperti Acinetobacter baumannii yang dapat menyebabkan nosokomial pada manusia, selain itu, ketika gawai yang kotor menempel dengan kulit wajah, maka kemungkinan wajah bisa iritasi karena Staphylococcus aureus dan Staphylococcus albus yang menjadi penyebab infeksi sekunder, bakteri ini mudah menginfeksi kulit dengan masuk ke dalam stratum korneum sehingga menyebabkan ruam dan rasa gatal pada jerawat. oleh karena itu, diperlukan perawatan secara berkala pada gawai.
br>
Tentunya membersihkan gawai tidak sembarangan, ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
Matikan gawai sebelum proses pembersihan.
Jangan langsung gunakan air saat membersihkan gawai.
Aplikasikan alkohol ke lap terlebih dahulu dan jangan langsung ke layar gawai, karena dapat merusak lapisan lcd gawai.
Pisahkan gawai dengan case nya, sehingga memudahkan dalam proses pembersihan.